Bank Bahtera Seva Perluas Inklusifitas Keuangan di NTT
 |
| Kapal Bank Bahtera Seva |
Wanita yang tinggal di Pulau Komodo ini sebelumnya harus menempuh 4 jam untuk menyeberang dari tempat tinggalnya ke Labuan Bajo demi urusan bank. Dari pengakuannya, bank unit BRI hanya ada di Labuan Bajo.
"Belum lagi ongkos kapal ke sini (Labuan Bajo) Rp 30.000, ditambah saya harus menginap di sini karena kapal pulang ke Pulau Komodo keesokan harinya," tutur Mulviyati saat berbincang di Pelabuhan Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur, Jumat (26/7/2019).
Mulviyati sudah jadi nasabah BRI sejak 2013. Sejak saat itu juga dia melakukan kebiasaan tersebut. Wanita asli NTT ini mau tak mau harus hilir mudik ke bank agar usahanya berdagang souvenir hingga sembako lancar.
Mulviyati harus membeli modal ke pemasok barang. Sistemnya, ia transfer uang kemudian barang akan dikirimkan. Oleh sebab itu dia harus pergi ke bank.
Mulviyati senang bukan kepalang begitu Kapal Bahtera Seva II diresmikan pada akhir 2016 Kapal ini diresmikan untuk melayani masyarakat di Labuan Bajo.
Dalam seminggu, kapal ini berkeliling melayani masyarakat yang tinggal di Pulau Longos, Pulau Boleng, Pulau Seraya Besar dan Kecil, Pulau Kukusan, Pulau Rinca, Pulau Messah, Pulau Papagarang, dan Pulau Komodo.
"Bersandar di Pulau Komodo itu hari Selasa dan Rabu," tuturnya.
"Sekarang saya nggak perlu lagi datang jauh-jauh ke Labuan Bajo. Ini sangat membantu sekali," tambah Mulviyati berseri-seri.
Selain Mulviyati, ada jiga Aliyas yang merasakan hal sama. Pria yang berprofesi sebagai pengepul souvenir untuk oleh-oleh ini pun awalnya harus mondar mandir dari Pulau Komodo ke Labuan Bajo yang memakan waktu.
"Terasa Kapal ini sangat positif sekali dampaknya yang saya rasakan. Sangat membantu masyarakat Komodo," ujarnya.
Sementara itu, Direktur Utama BRI Suprajarto mengatakan, tujuan utama dibuatnya teras kapal Bahtera Seva ini adalah untuk meningkatkan inklusi keuangan, terutama bagi masyarakat yang kesulitan akses perbankan.
"Hari ulang tahun BRI (16 Desember) tahun ini kita akan tambah di Anambas. Investasinya satu kapal Rp 21 miliar," ujarnya. (sumber)
Tidak ada komentar