Sulit Diinvasi, Yaman Negara dengan Kepemilikan Senjata Swasta Terbesar Kedua di Dunia
PM Israel Benjamin Netanyahu mengancam akan menghukun siapapun negara yang setuju dengan kampanye genosida IDF kepada warga Gaza, Palestina dan ambisi Greater Israel.
Di antara yang bakal diserang atau sebagian sudah dibombardir adalah Lebanon, Yaman, Suriah, Irak dan Iran.
Usai setahun genosida di Gaza kini pembantaian kepada warga sipil dilanjutkan di Lebanon dengan berbagai preteks meski dihujat berbagai negara di PBB.
Upaya untuk memancing Suriah dan Iran terlihat konflik regional juga sudah dilakukan untuk memungkinkan serangan darat dan udara kepada target.
Meski Yaman bukan wilayah yang disebut di greater Israel, diyakini tidak akan mudah untuk menjajah Yaman sembarangan sebagainana Lebanon dan Palestina yang berbatasan langsung dengan Israel.
Berikut beberapa alasannya;
1. Yaman atau wilayah Houthi terletak jauh dari Israel. Keduanya dibatasi Arab Saudi dan Yordania.
2. Israel butuh 'koalisi' selain koalisi lama AS dkk untuk menumbangkan Houthi. Di antara yang berpotensi jadi koalisinya adalah pihak yang menjadi lawan politik Houthi di Yaman seperti pemerintahan Yaman di Aden, Dewan Transisi Yaman Selatan, pasukan Garda Republik yang dipimpin putra mendiang Ali Abdullah Saleh dll
3. Selain itu, Israel juga bisa mengajak Eritrea atau Ethiopia. Tel Aviv mempunyai pangkalan militer di Eritrea.
4. Dari semua skenario di atas yang paling krusial adalah fakta bahwa Yaman adalah negara dengan kepemilikan senjata terbesar kedua setelah AS untuk warga sipil.
Dalam kondisi konflik, kepemilikan senjata pada warga bisa membantu memperlambat arah maju pasukan penjajah.
Meski kepemilikan senjata ini bukan jaminan karena pihak musuh bisa menggunakan suap agar pemilik senjata saling perang satu sama lain sebelum invasi sebenarnya dibuat.
Dalam konteks Gaza, sebenarnya otoritas Palestina bisa saja mempersenjatai warga untuk melindungi diri dari serangan penjajah daripada mati konyol sebagaimana Ukraina melakukan hal itu.
Namun karena kepemimpinan Palestina sangat cair sehingga hanya kelompok-kelompok tertentu yang memiliki senjata bukan masyarakat.
Senjata milik warga pernah disita berkali-kali akibat sering disalahgunakan termasuk untuk melawan otorita Gaza saat itu.
Tidak ada komentar