Pesan Presiden Jokowi Soal Anti Rutunitas dan Fleksibel
Presiden Jokowi menyampaikan pesan untuk selalu mengikuti perkembangan dan perubahan yang ada di dunia. Jokowi menyerukan pesan 'anti' rutinitas.
Pesan tersebut disampaikan Jokowi saat berpidato di rapimnas Hanura di Badung, Bali, Jumat (4/8/2017). Jokowi meminta ada reformasi pendidikan di Indonesia.
"Kemudian di perguruan tinggi, kita sudah berapa puluh tahun kita selalu jurusannya adalah jurusan-jurusan yang itu-itu saja, jurusan ekonomi pasti ada betul? Jurusan hukum masih ada, jurusan sospol pasti ada. Tidak pernah kita berani detail masuk ke hal yang dibutuhkan sekarang ini. Kita terlalu linier, terlalu rutinitas, padahal perubahan-perubahan ini sangat cepat sekali," ujar Jokowi.
Soal perguruan tinggi, eks Gubernur DKI Jakarta ini mengiginkan adanya jurusan perkuliahan yang lebih untuk menjawab tantangan zaman. Jurusan di perguruan tinggi juga perlu sesuai dengan kebutuhan dunia kerja.
"Misalnya masalah fakultas, kenapa tidak ada fakultas human resources management? Mengapa tidak ada fakultas logistik? Mengapa tidak ada fakultas ritel platform? Di luar sana sudah berubah seperti itu. Kenapa tidak ada fakultas khusus mengenai packaging? Mengapa tidak ada fakultas mengenai e-Sport? Mengapa tidak ada fakultas mengenai Green building? Misalnya," tutur Jokowi.
Agar hal tersebut terjadi, Menristek dan Mendikbud harus membuat regulasi untuk mendukung hal tersebut. Peraturan pun harus bersifat lebih fleksibel. Jokowi sudah menyampaikan keinginan tersebut kepada kedua menterinya.
"Saya sudah menyampaikan kepada Mendikbud juga, misalnya, agar kita ini memiliki sebuah fleksibilitas sehingga bisa merespons setiap perubahan-perubahan yang ada di dunia. Mendikbud, Mendikti (Menristekdikti) itu sangat harus sangat responsif terhadap perubahan-perubahan yang ada di global maupun perubahan-perubahan yang kita hadapi di negara kita," terang Jokowi.
Dalam kesempatan terpisah, Muhadjir menyatakan dia sudah berdiskusi dengan Jokowi sebelumnya. Muhadjir lalu menambahkan Jokowi pada dasarnya meminta pendidikan formal bisa menjawab kebutuhan pasar kerja. Pendidikan formal juga harus sesuai dengan permintaan dunia industri.
"Itu bukan kritikan. Baru dua hari yang lalu kita melakukan diskusi dengan Bapak Presiden," kata Muhadjir saat ditemui di Gala Premier film dokumenter 'Banda The Dark Forgotten Trail' di XXI Plaza Senayan, Jakarta, Jumat (4/8). (sumber)
Pesan tersebut disampaikan Jokowi saat berpidato di rapimnas Hanura di Badung, Bali, Jumat (4/8/2017). Jokowi meminta ada reformasi pendidikan di Indonesia.
"Kemudian di perguruan tinggi, kita sudah berapa puluh tahun kita selalu jurusannya adalah jurusan-jurusan yang itu-itu saja, jurusan ekonomi pasti ada betul? Jurusan hukum masih ada, jurusan sospol pasti ada. Tidak pernah kita berani detail masuk ke hal yang dibutuhkan sekarang ini. Kita terlalu linier, terlalu rutinitas, padahal perubahan-perubahan ini sangat cepat sekali," ujar Jokowi.
Soal perguruan tinggi, eks Gubernur DKI Jakarta ini mengiginkan adanya jurusan perkuliahan yang lebih untuk menjawab tantangan zaman. Jurusan di perguruan tinggi juga perlu sesuai dengan kebutuhan dunia kerja.
"Misalnya masalah fakultas, kenapa tidak ada fakultas human resources management? Mengapa tidak ada fakultas logistik? Mengapa tidak ada fakultas ritel platform? Di luar sana sudah berubah seperti itu. Kenapa tidak ada fakultas khusus mengenai packaging? Mengapa tidak ada fakultas mengenai e-Sport? Mengapa tidak ada fakultas mengenai Green building? Misalnya," tutur Jokowi.
Agar hal tersebut terjadi, Menristek dan Mendikbud harus membuat regulasi untuk mendukung hal tersebut. Peraturan pun harus bersifat lebih fleksibel. Jokowi sudah menyampaikan keinginan tersebut kepada kedua menterinya.
"Saya sudah menyampaikan kepada Mendikbud juga, misalnya, agar kita ini memiliki sebuah fleksibilitas sehingga bisa merespons setiap perubahan-perubahan yang ada di dunia. Mendikbud, Mendikti (Menristekdikti) itu sangat harus sangat responsif terhadap perubahan-perubahan yang ada di global maupun perubahan-perubahan yang kita hadapi di negara kita," terang Jokowi.
Dalam kesempatan terpisah, Muhadjir menyatakan dia sudah berdiskusi dengan Jokowi sebelumnya. Muhadjir lalu menambahkan Jokowi pada dasarnya meminta pendidikan formal bisa menjawab kebutuhan pasar kerja. Pendidikan formal juga harus sesuai dengan permintaan dunia industri.
"Itu bukan kritikan. Baru dua hari yang lalu kita melakukan diskusi dengan Bapak Presiden," kata Muhadjir saat ditemui di Gala Premier film dokumenter 'Banda The Dark Forgotten Trail' di XXI Plaza Senayan, Jakarta, Jumat (4/8). (sumber)
Tidak ada komentar